Posted by : Nur'aini Minggu, 15 Oktober 2017



MAKALAH
DASAR-DASAR PENDIDIKAN
 (Tujuan pengajaran Matematika di Sekolah/Madrasah)


DI SUSUN OLEH                :
NUR’AINI                            : 160103069

DOSEN PENGAMPU : Nurhilaliati M.Ag
KELAS : IIC
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2017






BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang didapat dari pengaruh lingkungan, seorang guru setiap tahun ajaran baru ajaran baru selalu menghadapi siswa-siswa yang ada didalam kelas, tidak seorangpun yang sama. Untuk itu diperluka guru-guru yang berkualitas, yang menguasai pendekatan strategi, model dan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat mengelola kegiatan pembelajaran yang optimal pada berbagai situasi siswa dan materi pembelajaran. Namun karena berbagai sebab, kenyataan dilapangan sering tidak sesuai dengan harapan para guru di sekolah.
Sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan, strategi, model, atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai. Keadaan ini mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang pembelajaran di sekolah, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
Jika kita telah memahami apa yang dimaksud dengan tujuan pengajaran, barulah kemudian kita mempertanyakan mengapa tujuan pengajaran itu perlu.
C.     Tujuan Observasi
·         Untuk mengetahui tujuan dari pengajaran



BAB II
TEORI
A.    TUJUAN PENGAJARAN
            Tujuan intruksional merupakan bagian yang penting dalam proses belajar  dan mengajar.Oleh karena itu,ia perlu mendapat perhatian secara khusus dalam tiap model pengajaran.Tujuan instruksional meliputi tujuan guru dan tujuan siswa.Ada tiga jenis tujuan yang masing masing berbeda satu dengan yang lainnya,yakni tujuan sekolah atau tujuan institusional, tujuan guru, dan tujuan siswa. Ketiga jenis tujuan ini dapat menuntun perkembangan belajar dan mengajar. Tujuan intruksional  pada gilirannya dirumuskan dalam bentuk tujuan-tujuan perilaku (behavioral objectives). Proses ini disebut juga deskripsi tugas (task description). Selanjutnya  tujuan intruksional diklsifikasikan. Cara mengklasifikasikan tujuan-tujuan tersebut disebut proses analisis tugas (task analysis).
1.1.Tujuan Sekolah dan Tujuan Intruksional
Ada tiga jenis tujuan, yaitu tujuan sekolah, tujuan guru, dan tujuan siswa. Ketiga tujuan itu berbeda, tetapi berkait satu dengan yang lainnya. Tujuan guru dan tujuan siswa disebut tujuan intruksional yang disusun berdasarkan atau bertitik tolak dari tujuan sekolah yang sering disebut tujuan institusional. Penetapan tujuan-tujuan itu dilandasi oleh pemikiran yang bersifat psikologis, yang titik beratnya pada aspek belajar (siswa) dan aspek mengajar (guru). Berbeda halnya dengan skala pemikiran yang lebih luas di mana tujuan dibagi kedalam jenjang-jenjang:
tujuan pendidikan nasional,
tujuan institusional (kelembagaan),
tujuan kurikuler (mata ajaran),
tujuan institusional umum (dirimuskan dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran), dan
tujuan intruksional khusus (dirumuskan dalam Prosedur Pengembangan Sitem Intruksional dan Satuan Pelajaran).
Jenjang-jenjang pendidikan tersebut tidak akan dibahas secara luas dalam tulisan ini. Pembahasan hanya ditekankan pada tujuan institusional dan tujuan intruksional.
a.       Tujuan Sekolah
Tujuan-tujuan sekolah menunjuk pada tujuan-tujuan yang luas sesuai dengan keinginan suatu bangsa dan masyarakatnya, yang diusahakan pencapaiannya melalui sistem pendidikan dan administrasi sekolah. Tujuan sekolah adalah rumusan yang luas, tujuan yang berkenaan dengan dimensi-dimensi ekonomi, politik, dan sosial. Tujuan-tujuan ini merupakan kerangka umum untuk merumuskan tujuan-tujuan yang lebih sempit, spesifik, yakni tujuan-tujuan guru.tujuan-tujuan ini merupakan kerangka umum untuk merumuskan tujuan-tujuan yang lebih sempit,spesifik,yakni tujuan-tujuan guru dan siswa.kerangka yang luas dan umum ini mengandung kemungkinan terjadinya rumusan tujuan guru dan tujuan siswa yang berbeda-beda.
            Untuk menghindari terjadi nya perbedaan kntroversial dalam rumusan tujuan umum ini maka diadakan kesepakatan nasional,baik mengenai isi rumusannya maupun cara mencapai tujuan itu.dalam konteks ini tujuan sekolah mengandung 2 tujuan sekaligus,yakni tujuan kelembagaan dan tujuan kurukulum.tujuan kelembagaan adalah tujuan yang hendak di capai oleh suatu lembaga pendidikan,missal nya tujuan pendidikan sekolah dasar,tujuan sekolah meengah tingkt pertama.tujuan kurikuler adalah tujuan yang hendak di capai oleh kurikulum yang di nyatakan sebagai tujuan bidang pengajaran atau mata pelajaran,misalnya tujuan pendidikan kewargaan negara,tujuan pendidikan ilmu pengetahuan sosial.tujuan-tujuan yang terakhir inilah yang erat kaitan nya dengan tujuan intruksional.sebagai contoh adalah tujuan pendidikan kewargaan negara (civic education) yang di rumuskan oleh suatu tim peneliti teacher college,Columbia university,sebagai berikut :
Warga negara berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dalam masyarakat.
Warga negara membuat alternative tindakan yang demokratis.
Warga negara menganalisis rangkaian tindakan atas dasar demokratis,kelayakan,antisipasi,dan konsekuensi-konsekuensi nyata.
Warga negara melakukan negosiasi,mediasi,dan artibrasi dalam rangka menyelesaikan pertentangan.
Warga negara mengerti dan menganalisis maslah-masalah,terutama berdasarkan pendapat orang lain ketimbang pendapat nya sendiri.
Waraga Negara membedakan masalah pribadi dari konflik masalah-masalah dan konflik kelembagaan.
Sebagai contoh tujuan sekolah dalam konteks kelembagaan kita ambil tujuan pendidikan SMP sebagai berikut :
Tujuan umum pendidikan SMP adalah agar lulusan :
Menjadi warga Negara yang baik sebagai manusia utuh,seht,kuat,lhir dan batin.
Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan lanjutan dari pendidikan di sekolah dasar.
Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajarannya ke sekolah lanjutan tingkat atas dan untuk terjun ke masyarakat.
Tujuan-tujuan tersebut dirinci menjadi tujuan khusus pendidikan SMP yang meliputi tujuan dibidang pengatahuan dibidang keterampilan, dan tujuan dibidang nilai dan sikap.
Usaha lain untuk mengembangkan tujuan sekolah juga dilakukan oleh The Russell Sage Foundation dengan cara membuat kategori yang lebih sempit untuk memudahkan guru menggunakannya. Yayasan ini mengembangkan dua garis besar tujuan sekolah. Ada empat kategori tingkah laku untuk sekolah dasar, yakni pengetahuan dan pemahaman, mengingat dan mengerti isi pelajaran agar mudah diungkapkan atau diingat kembali agar mudah diungkapkan atau diingat kembali; keterampilan motorik, intelektual, dan kompetensi; sikap dan minat yang meliputi kebutuhan dasar manusia dan dorongan, latihan kemauan, dan gejolak emosi; pola-pola tindakan cara-cara yang umum dan luas dalam berprilaku.
Tujuan pendidikan dalam kurikulum sekolah menengah terdiri atas perkembangan kearah realisasi diri, perkembangan dalam abilitas untuk memelihara hubungan-hubungan kelompok kecil yang diinginkan, dan perkembangan dalam abilitas untuk memelihara hubungan-hubungan yang diwajibkan oleh keanggotaan dalam organisasi yang besar.
b.      Tujuan Pengajaran
Pendahuluan
            Tujuan pendidik, demikian pula tujuan matapelajaran dan satuan pelajaran lazim dirumuskan dari tiga aspek, yakni aspek kognitif, efektif, dan psikomotorik.
            Sayang, bagi perencana kurikulum, hasil belajar ternyata tidak selalu dapat secara rapi dibagi dalam ketiga ranah atau domain itu. Perkembangan sikap yang biasanya dimasukkan kedalam bidang efektif rupanya memerlukan penguasaan kognitif yakni pengetahuan dan sering juga keterampilan psikomotorik. Bila misalnya suatu tujuan ialah “membantu siswa mengembangkan sikap positif terhadap kesegaran dan kesehatan jasmani” maka maksudnya ialah agar siswa didorong untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kesehatannya. Yang paling penting adalah membentuk sikap positif terhadap olah raga atas kemauannya sendiri. Sikap adalah aspek efektif. Akan tetapi untuk mencapai tujuan itu ia harus “tahu” berbagai-bagai hal tentang kesehatan, kesegaran, latihan diet, fisiologi tubuh manusia , dan sebagainya. Ia harus juga menguasai berbagai latihan jasmani yang menuntut pengetahuan, koordinasi psikomotor dan keterampilan khusus. Jadi tujuan afektif tak dapat diajarkan lepas dari aspek kognitif dan sering juga psikomotor. Ketiga domain atau ranah itu saling berkaitan.
Hasil belajar efektif memerlukan dasar kognitif.
Kebanyakan keterampilan seperti membaca peta, bermain tenis dan lain-lain mencakup dimensi kognitif dan psikomotor serta dipengaruhi oleh sikap.
Kebanyakan hasil belajar psikomotor diasosiasikan dengan kognisi dan sering juga dengan efek.
Tugas yang dikenal baik lebih mudah dikerjakan daripada yang kurang dikenal. Tugas yang menimbulkan rasa khawatir atau rasa takut akan lebih sukar diselesaikan daripada tugas yang disenangi.
1.2.Tujuan Pengajaran
            Kita telah mengenal berbagai tingkat tujuan dalam pengembangan kurikulum yakni tujuan institusional yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan seperti SD, SM, atau Universitas, yang harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan institusional diharapkan dicapai melalui kurikulumnya, sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan institusional sama dengan tujuan kurikuler dalam keseluruhannya.
            Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing-masing dengan tujuan tersendiri, namun memberi sumbangannya agar tercapai tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
            Tujuan institusional, kurikulum dan mata pelajaran biasanya dicantumkan dalam pedoman kurikulum kurikulum, sedangkan tujuan mata pelajaran beserta tujuan intruksional umum (TIU) dan tugas intruksional khusus terdapat dalam pedoman intruksional.
            Tujuan kurikuler dan tujuan bidang studi atau mata pelajaran termasuk tujuan umum pendidikan suatu lembaga pendidikan dan menggambarkan hasil belajar siswa yang paling umum sebagai hasil belajar yang diharapkan berkat proses belajar mengajar. Tujuan umum ini memberikan arah dan tidak dirumuskan dalam bentuk kelakuan yang dapat diukur. Tujuan umum ini menentukan apa yang harus dicapai, bukan alat, artinya tidak memberi petunjuk bagaimana proses belajar mengajar akan dilakukan. Tujuan umum sering mencakup hasil belajar dalam ketiga ranah, kognitif, afektif, dan psikomotor.
            Untuk merumuskan tujuan umum suatu bidang studi/matapelajaran dapat kita lakukan sebagai berikut:
1)      Sebutkan nama bidang studi/matakuliah
2)      Tentukan scopenya, yakni bahan yang diliputi bidang studi itu.
3)      Rumuskan hasil belajar yang diharapkan. Pertimbangkan ranah-ranah belajar yang dapat dimasukkan kedalamnya.
4)      Tentukan topic-topik yang dibicarakan.
Mata kuliah di Perguruan Tinggi biasanya mempunyai 1 sampai 3 tujuan umum. Tujuan umum ini dinyatakan dalam bentuk uraian deskriptif seperti lazim didapat dalam satu catalog. Tujuan umum ini biasanya disertai pernyataan singkat tentang alasan mengapa mata kuliah itu penting bagi mahasiswa. Cara yang sama dapat dilakukan bagi bidang studi dalam kurikulum SD dan SM.
1.3.Tujuan pengajaran
      Salah satu tahap dalam proses desain pengajaran adalah merumuskan dan menulis tujuan-tujuan pengajaran. Tujuan merupakan suatu yang sangat esensial sebab besar maknanya, baik dalam rangka perencanaan maupun dalam rangka penilaian. Dalam perencanaan , tujuan memberikan petunjuk untuk memilih isi mata pelajaran, menata urutan topic-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tujuan-tujuan skaligus merupakan kriteria untuk menilai mutu dan efisiensi pengajaran. Tujuan pengajaran harus dirumuskan secara jelas, tepat, tidak boleh sama-sama atau mengandung beberapa arah, atau bersifat meragukan.
A.    KONSEP TUJUAN PENGAJARAN
Jika kita telah memahami apa yang dimaksud dengan tujuan pengajaran, barulah kemudian kita mempertanyakan mengapa tujuan tujuan pengajaran itu perlu, dan selanjutnya bagaimana sebaiknya cara merumuskan dan menulis tujuan pengajaran. Suatu tujuan pengajaran adalah sejumlah hasil pengajaran yang dinyatakan dalam arti siswa belajar, yang secara umum mencakup pengetahuan baru, keterampilan dan kecakapan, serta sikap-sikap yang baru, yang diharapkan oleh guru dicapai oleh siswa sebagai hasil pengajaran.
            Tujuan pengajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa telah berlangsung pengajaran. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pengajaran. Antara tujuan pengajaran (instructional goals) dan tujuan belajar (learning objectives) ada perbedaan, tetapi memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya.
BAB III
HASIL PENGAMATAN

2.1. Waktu dan Tempat Pengamatan
            Observasi dilakukan di MTS Assunnah Praya. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 23 MEI 2017 mulai pukul 09.25 (selesai). Adapun guru yang di amati adalah bapak Muhammad Hartoni S.Pd.  selaku guru yang mengajar mata pelajaran Matematika pada sekolah tersebut.
2.2. Pengertian Tujuan pengajaran
            Menurut hasil observasi tujuan pengajaran yaitu hasil belajar yang dimiliki siswa-siswa setelah mereka menempuh proses belajar mengajar. Minsalnya seperti:
a)      Siswa-siswa memiliki kemampuan membaca yang lebih baik
b)      Siswa-siswa bersikap disiplin dan percaya diri
c)      Siswa-siswa dapat memecahkan persamaan kuadrat
Dari contoh tersebut terlihat bahwa dengan berpusatnya tujuan pengajaran pada siswa, keberhasilan proses belajar mengajar lebih banyak dinilai dari seberapa jauh perubahan-perubahan perilaku yang diinginkan telah terjadi pada diri siswa. Tugas seorang guru tidak berakhir jika siswa-siwanya telah memiliki perilaku-perilaku yang diharapkan sebagai hasil  dari proses belajar mengajar yang telah ditempuh



BAB VI
KESIMPULAN
            Tujuan merupakan komponen pertama yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar karena tujuan merupakan acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang berhasil.
Tujuan pengajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa telah berlangsung pengajaran. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pengajaran. Antara tujuan pengajaran (instructional goals) dan tujuan belajar (learning objectives) ada perbedaan, tetapi memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya.


 

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. The best slots - DRMCD
    We have the best casino 군산 출장안마 games and highest RTPs! We 하남 출장샵 have the best slots RTPs to 고양 출장안마 enjoy and 계룡 출장마사지 win in the casino 순천 출장마사지 for a chance to win big.

    BalasHapus

- Copyright © Matematika Pilihanku - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -